Wednesday, November 16, 2011

Fake Jewelry

The power of counterfeits: The devil dresses people up in fake jewelry, so that when they see true riches they say "I already have that, don't need anymore." And they pass it by. 
Fake jewelry is beautiful, sparkly, but worthless. No one can tell the difference until they see the real thing.
Learn to identify fake jewelry, get rid of it, and stay away from people who sell it.

Mengayuh Sepeda

Pagi ini, aku membayangkan perjalanan hidup itu seperti perjalanan mengayuh sepeda.
Lucunya, sepedanya bermacam-macam.
Ada yang punya roda yang besar, ada juga yang rodanya kecil.
Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan kayuh.
Selain besar roda, ada alat kayuh, gear, dan rantainya.
Supaya aman di jalan yang menurun, sepedaku juga harus ada rem nya.

Aku membayangkan aku sedang mengayuh sepedaku.
Saat itu pula, aku melihat orang-orang yang mengayuh di sekitarku.
Keluargaku, saudara-saudaraku, teman-temanku, dan semua orang yang pernah kuketahui cerita hidupnya.
Kadang aku berpikir, kenapa yang satu bisa lebih cepat maju dari yang lainnya? Kenapa sepertinya mereka akan lebih cepat sampai dibandingkan aku?

Aku memikirkan sebuah permenungan.
Sepeda itu seperti talenta yang diberikan pada setiap orang.
Ada yang sekali kayuh langsung jauh, ada yang cepat sampai. Ada juga yang sepertinya kesusahan saat mengayuh.
Tapi kupikir, aku diberikan juga berbagai cara untuk menguasai sepedaku.
Kalau rodaku kecil, aku diberikan energi yang lebih banyak untuk dapat terus mengayuh tanpa lelah.
Kalau rodaku besar, mungkin lebih berat untuk mengayuhnya, tapi sekali kayuh akan lebih jauh yang dicapai.
Kalau jalanku perlahan, mungkin karena aku belum bisa menguasai remku dengan baik.

Pada akhirnya, selain diukur pencapaian ku, juga dilihat kapasitas sepedaku.
Bukan hanya dari seberapa jauh aku melaju, tapi dari seberapa pandai aku melaju dengan sepedaku.
Jalurku berbeda dengan jalur orang lain.
Mungkin jalurku lebih lurus, tapi lebih jauh.
Mungkin jalurnya lebih pendek, tapi lebih berliku.
Setiap orang akan menilai dirinya masing-masing.

Apakah aku masih rajin mengayuh sepedaku?
Jangan berhenti dan tetaplah mengayuh.



Luisa, November 16th, 2011 

Tuesday, November 15, 2011

Faith and the Lie


What is Faith? 
As Christians we know that there is a spiritual world and a physical world. But we don't see the spiritual world with our eyes or hear it with our ears, yet it is still there.
Faith is simply acting according to what we know it true in the spiritual world, no matter what the physical world tells us.
But to believe the physical world and ignore the spiritual world is to believe the Lie.
It's that simple.
Are you walking in faith or the Lie?

From dailylessons

Liputan TLC 2011 - TOBIT – “Save Sex” – by Luisa (@georgialuisa) dan Irene (@sihijau)

 Satu per satu peserta mulai berdatangan ke ruangan tempat diselenggarakan topik “Save Sex” yang dibawakan oleh TOBIT (Theology of The Body InsighT), salah satu lembaga pewartaan Teologi Tubuh (Theology of The Body) dari komunitas Domus Cordis. MC langsung mencairkan suasana dengan mengajak peserta saling bersalam-salaman. Tidak lama, acara langsung dibuka, “Haleluya ku memujiMu Tuhan..” peserta semakin bertambah dengan ajakan puji-pujian yang meriah. Kemudian dilanjutkan dengan pujian Yesus yang membuat suasana semakin mencair.\(^o^)/

Acara dimulai dengan doa, dan suasana menjadi hening. “Dan ku ingin mengenalMu Tuhan, lebih dalam dari s’mua yang kukenal…,” begitulah lagu dikumandangkan dan para peserta mulai masuk dalam penyembahan.

Dr. Lia B. Ariefano membuka session dengan perkenalan kak Rika, sapaan akrab dari Yurika, sebagai pembicara session ini yang menjabat sebagai salah satu direksi dari TOBIT. Kak Yurikapun memulai dengan pertanyaan “Kenapa kita akan membicarakan tentang Save Sex?” Sex biasanya menjadi topik yang utama yang ada dalam pertimbangan dan pilihan-pilihan kita. 

Paus Yohanes Paulus II pada Yubelium tahun 2000 memberikan suatu permenungan berjudul “Culture of Death”. Dari permenungan ini disampaikan bahwa terdapat budaya kematian di sekitar orang muda. Kak Yurika mengajak peserta melihat gambar pada slide yang cukup membuat dia shock. Pada slide tersebut terdapat gambar Paris Hilton dan dibawah gambar tersebut ada suatu yaitu , “Kalo Yesus mati buat dosa-dosa lo, kenapa juga nggak nikmatin aja semuanya?” Jadi, pernyataan ini banyak dikutip orang-orag muda karena mereka menganggap tidak ada yang pasti di dunia ini (budaya relativisme) : “If you feel It, just do it”.

Menurut hasil survey mengenai Perilaku Seksual Remaja dari Komisi Perlindungan Anak yang pernah ditayangkan di SCTV, disampaikan bahwa 93,7% pernah ciuman, petting, dan oral seks; 62,7% remaja SMP tidak perawan; 21,2% remaja SMU pernah aborsi, dan 97% pernah nonton film porno. Ini berarti, seks bebas di Indonesia sudah menjadi hal yang umum bagi orang muda usia remaja. Pada kesimpulan berikutnya dinyatakan bahwa 63% remaja berhubungan seks di luar nikah, dan tiga juta kasus aborsi ditemukan.

Fakta lainnya yaitu dari hasil survey di Amerika, para remaja saat pertama kali masuk kampus, 47% mereka menentang aborsi. Setelah selesai kuliah, hanya 27% yang menentang aborsi.  Hal ini cukup menunjukkan bahwa seks menjadi sebuah hal yang tidak lagi berharga dimata mereka sehingga seks “seperti” bisa dibeli di pinggir jalan. Terlihat sekarang bahwa anak di bawah usia, sudah dapat dengan mudah mengakses internet dimana internet telah  menjadi suatu media yang menyediakan semuanya hal termasuk pornografi. 

Ketika seseorang melakukan seks bebas, maka ia secara tidak langsung menempatkan dirinya sebagai seseorang yang ingin bunuh diri dengan satu peluru. Tidak tahu kapan peluru akan meletus tapi tiba-tiba dia bisa mati. Seks bebas bisa membuat mereka merasa tidak berharga, bersalah, dan sebagainya.

Di dalam World Youth Day 2008, demikian didengung-dengungkan mengenai hal ini: “Tubuh, sesungguhnya, dan hanya Tubuh, mampu membuat terlihat apa yang tidak terlihat; yang spiritual dan yang ilahi. “ Tubuh manusia dikatakan dalam Alkitab sungguh amat baik adanya yaitu bahwa manusia adalah ciptaan yang secitra dan segambar dengan Allah.

Sejak saat itu juga manusia telah memiliki dorongan untuk keinginan bersatu dengan sesamanya. Adam tidak melihat macan seperti Ia melihat Hawa, yang serupa dan sepadan dengannya, ciptaan yang secitra dengan Allah.

Dengan melihat tubuh orang-orang di sekeliling, maka kita telah melihat citra Allah yang tergambar dalam diri sesama. Sebenarnya bahwa seks itu tidak kotor, karena telah diciptakan segambar dan secitra dengan adanya kita. Faktanya ketika kita berhubugan badan secara bebas, sebenarnya kita telah memanipulasi tubuh kita.  Jadi, kebenarannya adalah sex akan menjadi kebahagiaan sejati kalau kita menempatkan sex di dalam rencana Allah yang sesungguhnya. 

Tubuh kita berbicara tentang cinta sejati. Ada sesuatu yang spiritual dan Ilahi yang sudah dicetak dalam tubuh manusia, yang disebut bahasa cinta sejati. Bahasa tubuh ini memiliki empat ciri. Jika empat ciri tidak dipenuhi, maka persatuan tubuh (seks) akan menghancurkan diri kita, diri orang lain, baik rohani ataupun jasmani. Empat ciri tersebut adalah Bebas, Total, Setia, dan Berbuah. Persatuan tubuh sesuai dengan desain yang diciptakan oleh Allah mempunya arti nupsial tubuh  dengan keempat ciri tersebut. Ketika seseorang menghindari salah satu cirinya, misalnya berbuah, dengan penggunaan alat kontrasepsi, maka membuat tubuh kita bukan menjadi gambar Tubuh Allah (Image of God).
Kak Rika memberikan kita sebuah quotes yang dikutip dari Paus Yohannes Paulus II yaitu “Real love is demanding. I would fail in my mission if I didn’t tell you so. Love demands a personal commitment to the will of God.  Dan sebuah kutipan lainnya yang diambil Mother Theresa yaitu bahwa “Hadiah yang paling berharga bagi pasangan Anda di hari pernikahan adalah hadiah keperawanan.”

Kak Rika juga menyampaikan , “Chastity is not about our past”. Artinya, kalau kita tahu kebenarannya yang sejati, itu kembali pada pilihan kita saat ini, apakah kita ingin kembali kepada Image of God yang telah Tuhan berikan kepada kita. Bahkan ketika kita sudah tidak virgin secara jasmani, Allah tertarik dengan kemurnian (virginity) dari hati kita.

Terakhir ia menyampaikan yaitu Chastity is the sure way to happiness. Melalui kemurnian seksual-dan hanya lewat kemurnian seksual-seluruh augerah sebagai seorang wanita akan merekah dalam dirimu. Jagalah “siapa” kamu, maka “bagaimana” akan menemukan caranya sendiri. Nilai yang mengarahkan keinginan dorongan dan sikap seksual kita pada arti kebenaran dari cinta. Bahwa cinta tidak pernah mengambil, merampas untuk kepuasanku, kesenanganku. Tetapi cinta selalu bersifat “giving” atau memberi.  

Acara ditutup kak Rika dengan menjawab 2 pertanyaan dari peserta yaitu:

Membahas soal kemurnian seks. Bagaimana bila seseorang memiliki kecenderungan homoseksual? Bukankah sebenarnya ada kelainan seksual?”

Kak Rika pun menjawab bahwa dorongan seksual seseorang terhadap sesama jenis bukan sesuatu yang dosa. Karena hal ini terjadi dari berbagai sebab. Pada dasarnya manusia memiliki original solitude (kesendirian asali). Tetapi hal tersebut akan menjadi dosa kalau dituangkan dalam aktivitas. Karena tidak memenuhi 4 ciri arti nupsial tubuh. Tidak bebas, belum tentu total dan setia, apalagi berbuah. Allah digambarkan dalam gereja sebagai gambaran laki-laki. Karena dalam tubuhnya ketika bersatu, yang bisa memberi (sperma) hanya pria dan yang menerima adalah wanita. Sehingga jika dilakukan dengan  sesama jenis, maka batallah ciri yang ke empat. 

“Di Indonesia persepsi tentang seks adalah tabu. Bagaimana cara menerapkan pendidikan seks di indo dengan budaya kita?”

Sebenarnya, permasalahan ini terjadi hamper di semua Negara. Di Negara baratpun yang terbuka berbicara tentang seks pun memiliki problem yang sama dalam menangani seks bebas. Seks dianggap jadi nothing, bukan precious gift yang ada diperuntukkan sesuai dengan kehendak Allah.  Setelah berita tentang chastity di beritahukan di Amerika, itu membawa perubahan gaya hidup.

Tuesday, November 8, 2011

Liturgical Cow: Komunitas dan Bedhol Desa....

Liturgical Cow: Komunitas dan Bedhol Desa....: Tanggal 5 November 2011, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengadakan event untuk menjaring orang-orang muda KAJ. Salah satu kegiatan dari event...

Tuesday, October 25, 2011

Lentera Jiwa (by Nugie)



Lama sudah kumencari 
Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi 
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidupmu

Kata-kata yang kubaca 
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan 
Bilakah kau tahu jawabnya
Inikah jalanku inikah takdirku

Chorus:
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani 
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani 
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani 
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku

Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani 
Menjadi penunjuk jalanku

Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku
Lentera jiwaku...


Wednesday, September 28, 2011

Ducky bag ^o^


One cute bag ^^

Thinking



Sudah lama, aku hanya berdiam di bawah atap.
Atap rumah, atap mobil.
Berada di depan setumpuk pekerjaan yang harus dikerjakan.
Pikiranku berada di masa depan, dan jiwaku berada di masa ini.

Aku mulai merasa sulit untuk maju.
Seperti berjalan berputar-putar berkeliling di tempat ini.
Menit-menit, jam-jam permenungan kulewati.

Kau tahu, kurasa aku punya sebuah tips yang manjur untuk bersyukur.
Lihatlah ke langit.
Keluarlah ke balkon dan lihatlah ke langit.
Rasakan suara hembusan angin, dan pandanglah langit yang begitu luas.
Disanalah, kutemukan kembali.
Hamparan langit kasih yang begitu luas menaungi.

KasihNya begitu besar tergambar di atas, tidak ku sadari.
CintaNya begitu lembut layaknya angin, tidak ku hiraukan.

Ampuni aku Tuhan, untuk melupakan semua itu.
Ampuni aku yang melaluinya tanpa syukur.

Aku ingin hidup di saat ini.

Sept 28th, 2011

Monday, April 4, 2011

Handy Little Chart

God has a positive answer:
YOU SAY
GOD SAYS
BIBLE VERSES
You say:
"It's impossible"
God says:
All things are possible
(Luke 18:27)
You say:
"I'm too tired"
God says:
I will give you rest
(Matthew 11:28-30)
You say:
"Nobody really loves me"
God says:
I love you
(John 3:1 6 & John 3:34 )
You say:
"I can't go on"
God says:
My grace is sufficient
(II Corinthians 12:9 & Psalm 91:15)
You say: "I can't figure things out"
God says:
I will direct your steps
(Proverbs 3:5- 6)
You say:
"I can't do it"
God says:
You can do all things
(Philippians 4:13)
You say: "I'm not able"
God says: I am able
(II Corinthians 9:8)
You say:
"It's not worth it"
God says:
It will be worth it
(Roman 8:28 )
You say:
"I can't forgive myself"
God says:
I Forgive you
(I John 1:9 & Romans 8:1)
You say:
"I can't manage"
God says: I will supply all your needs
(Philippians 4:19)
You say:
"I'm afraid"
God says: I have not given you a spirit of fear
(II Timothy 1:7)
You say: "I'm always worried and frustrated"
God says: Cast all your cares on ME
(I Peter 5:7)
You say:
"I'm not smart enough"
God says:
I give you wisdom
(I Corinthians 1:30)
You say:
"I feel all alone"
God says: I will never leave you or forsake you
(Hebrews 13:5)

Monday, March 21, 2011

Peri Loteng

Peri Loteng
           
Namaku Mi. Kata ayahku, namaku yang sesingkat ini, “mi”, karena tangisan bayi (aku) pertama adalah ketika ayahku menekan tuts “mi” pada piano tuanya. Alasan yang aneh, bahkan aku sendiri tertawa mendengarnya. Sekarang aku sudah duduk di kelas 4 SD.
            Di sekolahku, teman-teman sedang ramai membicarakan tentang peri loteng. Ini karena ada sebuah film kartun yang sedang tenar di kota kami. Walaupun yang lain ribut, aku diam saja. Banyak teman di sekolah tidak suka padaku karena aku tidak bisa tersenyum. Mereka selalu bilang padaku “kamu satu-satunya anak yang tidak akan pernah bertemu peri loteng, karena kamu tak punya senyuman manis.” Yang pertama kali berkata begitu adalah Ann, anak yang sering berlagak ramah padaku. Ann tidak seperti itu, pikirku. Ia hanya tersenyum pada sahabat-sahabat baiknya. Ya, ia tersenyum padaku, tapi senyuman mencibir! Aku sangat kesal padanya.
            Peri loteng? Memang siapa yang ingin bertemu dengannya? Aku tidak ingin kok. Itu hanya tokoh film, seperti kata pamanku. Ia tak sungguh-sungguh ada. Ia “hanya” sebuah khayalan, aku terus mencoba berpikir begitu. Karena aku tidak menyangka apa yang akan terjadi setelahnya. . .
            Malam itu, aku tiduk di kamarku sendirian. Tentu, karena aku anak tunggal. Tiba-tiba, di malam yang sunyi itu, sesuatu jatuh menimpaku. “Bruk!” Aku terkejut dan terbangun. Benda kecil lembut itu terkulai di dekat tanganku, aku mengangkatnya di telapak tanganku dan menghidupkan lampu.
            Aku terkejut bukan main. Ia terlihat seperti… seperti.. seorang peri. Seorang peri mungil. Aku berbisik : “Siapa kamu?” “Aku peri loteng dari atap rumah ini, aku terpeleset jatuh ke sini.” Ini pasti mimpi, pikirku. Ku cubit pipi kananku dan sakit rasanya.
            Aku ternganga. “Tidak mungkin! Aku tidak akan pernah melihat peri karena aku tak punya senyuman manis!” aku menegaskan. Peri itu tertawa seperti terkikik. “Hihi.. kamu percaya dengan omongan si sombong itu?” katanya. “Bagaimana kamu bisa tahu?” sahutku. “Tentu saja! Aku kan bisa mengetahui pikiran anak-anak hanya dengan menyentuh tangannya. Ku beri tahu satu rahasia ya, dia sendiri tidak pernah melihat peri. Ia hanya iri padamu karena ia tidak punya senyuman semanis yang kau punya,” Kata si peri.
            “Aku tidak percaya. Aku memang tak bisa dan tak punya senyuman manis,” kataku dengan cemberut. Tiba-tiba sang peri mungil membuat lingkaran di depanku dan tampaklah sebuah cermin. “Tersenyumlah,” katanya dengan tersenyum padaku. Perlahan aku mulai menarik kedua ujung bibirku dan di cermin itulah terlihat senyuman yang sangat manis. Aku menyadarinya. Aku bisa melihat peri loteng. Aku punya senyuman manis.

(Luisa, suatu hari di tahun 2009) 

Bintang * , aku masih ingin berkarya


Hari ini aku merasa bosan. Entah kenapa. Banyak rencana yang ingin kulakukan, tapi entah kenapa begitu sulit untuk memulainya. Aku pernah shoutout quote di facebook: “Langkah ke seratus atau langkah ke seribu selalu diawali oleh langkah pertama”. Quote itu aku denger dari radio di mobil waktu macet. Memang aku menyadari, mudah untuk berkata, tapi susah untuk melakukannya.

Sore tadi aku berenang. Langit biru gelap tertutup awan kemerahan. Aku teringat tadi siang melihat rumah dengan perpaduan warna oranye, biru tua, dan kemerahan di TV. Aku sempat berpikir itu perpaduan yang sangat tidak cocok. Tapi saat langit menunjukkan hal serupa, aku berpikir bahwa kadang aku terlalu cepat untuk menilai sesuatu dengan tidak baik.

Langit yang cerah malam ini dihiasi oleh sebuah bintang kecil yang bersinar. Aku jarang sekali melihat bintang di langit, karena di Jakarta jarang sekali langit jernih tanpa awan atau asap yang menghalangi. Penampilan bintang itu membawa suatu suasana yang berbeda. Walaupun langit gelap dan bintang-bintang yang lain bersembunyi, ia tetap bersinar dengan sinarnya yang mungil.

Bintang itu menghadirkan kembali perkataan guru lukisku waktu aku masih SD. Beliau meminta kami untuk menutup mata dan mencari suatu titik cahaya di dalam kegelapan, mengejarnya dan jangan pernah kehilangan cahaya itu. Waktu itu mungkin aku belum menemukannya, tapi kadang susah bagiku untuk menemukan sesuatu yang tepat di antara banyak hal serupa yang ada di sekelilingnya.

Bintang itu mungkin talentaku, salah satu hal yang akan kulakukan dan kuberikan dengan segenap hati. Walaupun aku belum tahu bintang mana yang harus kupilih, tapi aku ingin belajar menjadi bintang kecil itu. Tetap bersinar dengan kapasitas yang ia miliki. Dengan hal itulah waktu akan menjawabnya, saat muncul suatu bintang yang akan berpendar lebih daripada yang lain. Lebih baik berkarya daripada diam membisu. Dan aku masih ingin berkarya.

(Luisa, ditulis pada Kamis, 19 Agustus 2010, 23:11 pm)

Between You and HIM

Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois.
Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.

Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kau lakukan itu.
Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.

Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga
teman-teman yang iri hati atau cemburu.
Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu.
Tetapi, tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja.
Tetapi, janganlah berhenti dan tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu.
Tetapi, tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki dan itu mungkin tidak akan
pernah cukup.
Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.


Sadarilah bahwa semuanya itu ada di antara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain.
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang kau lakukan.
Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu.


Mother Theresa

Batu Doa


Pada waktu saya mengajar anak-anak kelas tiga tentang doa, saya mengakhiri pelajaran dengan mengajak mereka berdoa…

Saya telah mempersiapkan batu-batu dengan ukuran yang cocok, dan saya memberikan satu batu beserta selembar kain kecil (kain milik saya bergambar wajah yang tersenyum) kepada masing-masing anak. Anak-anak membungkus batu dengan kain serta mengikatnya dengan pita. Kemudian saya memberi mereka masing-masing sebuah puisi “Batu Doa” untuk diikatkan pada batu.

Saya membaca puisi dengan keras dan anak-anak semua tertawa terbahak-bahak - mereka menganggapnya lucu. Tetapi, puisi itu segera memancing pembicaraan tentang doa pagi dan doa malam. Bahkan sebelumnya tidak pernah terpikir oleh beberapa anak untuk mengucapkan doa pagi!

Saya menemukan cara menarik untuk mengikatkan puisi pada batu. Saya mengetik puisi 'Batu Doa' dan mencetaknya dengan kertas komputer biasa. Kemudian print-out saya lekatkan pada kartu nama berwarna putih. Saya menggunakan gunting zig-zag untuk memotongnya dan melubangi ujungnya dengan perforator.  Anak-anak mengikatkan puisi pada batu dengan pita. Label puisi itu sendiri tampak seolah-olah dicetak di atas kertas khusus. Sangat indah. Sekarang saya menggunakannya sebagai label hadiah Natal. Inilah puisi Batu Doa itu:

BATU DOA
Akulah batu doamu yang mungil dan inilah yang akan kulakukan:

http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Letakkan aku di atas bantalmu hingga malam tiba.
Kemudian naiklah ke atas ranjangmu.

Dan ADUH!
Batu doamu yang mungil akan meninju kepalamu.
Kamu jadi ingat bahwa hari telah berlalu.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Berlutut dan ucapkan doamu
seturut hatimu.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Jika telah selesai doamu
buang saja aku ke lantai.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Aku'kan tinggal di sana sepanjang malam
untuk membantumu sekali lagi.
Ketika kau bangun esok pagi

KLOTHAK!
Tersandung kakimu.
Jadi teringatlah kamu
akan doa pagimu
sebelum kamu pergi.

Letakkan aku kembali di atas bantalmu,
jika sudah rapi ranjangmu.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Dan batu doamu yang kecil serta pintar ini
akan tetap menolongmu.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Sebab Bapamu yang di surga
sangat mengasihi dan mencintaimu.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Ia ingin kamu ingat
untuk berbicara kepada-Nya,
mengertikah kamu?


http://yesaya.indocell.net/1x1.gif
Just repost from : http://yesaya.indocell.net/id453.htm (I repost it here because I love it, thx to the author :))

Sunday, March 20, 2011

Who am I


album: Casting Crowns (2003)

Who am I, that the Lord of all the earth
Would care to know my name
Would care to feel my hurt
Who am I, that the Bright and Morning Star
Would choose to light the way
For my ever wandering heart

Not because of who I am
But because of what You've done
Not because of what I've done
But because of who You are

I am a flower quickly fading
Here today and gone tomorrow
A wave tossed in the ocean
Vapor in the wind
Still You hear me when I'm calling
Lord, You catch me when I'm falling
And You've told me who I am
I am Yours, I am Yours

Who am I, that the eyes that see my sin
Would look on me with love and watch me rise again
Who am I, that the voice that calmed the sea
Would call out through the rain
And calm the storm in me

Not because of who I am
But because of what You've done
Not because of what I've done
But because of who You are

I am a flower quickly fading
Here today and gone tomorrow
A wave tossed in the ocean
Vapor in the wind
Still You hear me when I'm calling
Lord, You catch me when I'm falling
And You've told me who I am
I am Yours

Not because of who I am
But because of what You've done
Not because of what I've done
But because of who You are

I am a flower quickly fading
Here today and gone tomorrow
A wave tossed in the ocean
Vapor in the wind
Still You hear me when I'm calling
Lord, You catch me when I'm falling
And You've told me who I am
I am Yours

I am Yours
Whom shall I fear
Whom shall I fear
'Cause I am Yours
I am Yours

Anda adalah Anda

Anda adalah Anda karena suatu alasan
Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks.
Anda adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna, disebut lelaki atau perempuan khusus milik ALLAH.

Anda bertampang seperti Anda karena suatu alasan,
ALLAH kita tidak membuat kesalahan.
DIA merajut Anda menjadi satu di dalam kandungan,
Anda benar-benar  sesuai dengan gambaran yang ingin DIA ciptakan.

Orang-tua yang Anda miliki adalah orang-tua yang DIA pilih,
dan tidak peduli bagaimana perasaan Anda,
Mereka dirancang dengan pertimbangan rencana ALLAH
Dan mereka memiliki meterai TUHAN.

Tidak, trauma yang Anda hadapi tidaklah mudah.
Dan ALLAH menangis karena trauma itu begitu menyakiti Anda;
Tetapi itu diizinkanNYA untuk membentuk hati Anda
Supaya Anda bertumbuh menjadi serupa denganNYA.

Anda adalah Anda karena suatu alasan,
Anda telah dibentuk dengan tongkat  TUHAN.
Anda adalah Anda, kekasih
Karena ada ALLAH !


Russel Kelfer


Web Site Hit Counters
Website Hit Counter