Thursday, August 16, 2012

Konsolasi vs Desolasi


Ini adalah sebagian tips yang saya catat dari sebuah retreat di komunitas Katolik yang saya ikuti.
Saya merasa bahwa tips ini sangat berguna bagi kita untuk melakukan Discernment. Discernment yang berarti “ketajaman”, saya definisikan secara singkat sebagai menajamkan Roh kita, manakah hal yang lebih berkenan kepada Tuhan untuk kita pilih/lakukan.
Di dalam kehidupan rohani kita, dapat juga digolongkan ke dalam dua kondisi rohani.

Konsolasi : situasi di mana Tuhan terasa dekat, kehidupan rohani kita terasa semangat
-versus-
Desolasi : situasi di mana Tuhan terasa jauh, dan kehidupan rohani kita terasa lesu

Konsolasi dan desolasi pasti akan terjadi dan harus terjadi selama masa pemurnian kita di dunia ini.
Belajarlah untuk mempelajari kondisimu saat ini. Misalnya saja, di kondisi konsolasi saya mudah sekali untuk bersyukur, maupun sebaliknya saat desolasi jadi sulit untuk bersyukur dan lebih sering mengeluh.

Jika kita mengenal kondisi konsolasi sedang terjadi dalam diri kita, dan kita dituntun dari ke hal-hal yang lebih baik dan semakin baik di mata Tuhan, Roh Kudus akan terus memberi semangat. Sedangkan roh jahat juga akan mencoba merebut semangat itu. Misalnya roh jahat dapat membujuk,”Ah, saya memang seperti ini. Tidak perlu berubah, cuek saja.” Saat itu belajarlah untuk tidak memberi perhatian kepada suara yang jahat. Jika kamu menyadari bahwa kondisimu sedang dalam konsolasi, maka keputusan-keputusan yang benar akan memberi rasa damai di dalam hatimu. Sebaliknya keputusan yang salah akan membuat hati menjadi gelisah.

Jika kita sedang dalam kondisi desolasi, kita merasa jauh dari Tuhan, roh jahat akan membujuk kita untuk terus merasa damai dan tidak perlu mengubah kebiasaan kita. Misalnya, saat mulai terasa kendor dalam komitmen doa, mungkin akan ada bujukan dalam hati yang membuat kita berpikir,”Ah, ya sudahlah. Tidak apa sekali-sekali tidak usah berdoa.” Kondisi yang tidak mau berubah ini tanpa kita sadari semakin menjadi kebiasaan. Sebaliknya, jika dala kondisi desolasi hati kita gelisah, Roh Kudus biasanya membujuk kita untuk tidak nyaman dengan kondisi kita yang malas. Ia akan terus berbisik dalam hati,”don’t give up!” Ia akan menyentak kita agar kita mau terus mendekat kepada Tuhan.

Konsolasi dan desolasi memang akan terjadi tetapi yang menjadi perbedaan dari orang-orang yang dapat sampai ke dalam “deep revelation” dengan Tuhan adalah pribadi-pribadi yang mau mengamat-amati pengalaman imannya dan belajar dari sana, apakah saya sendiri sedang berada dalam kondisi konsolasi ataukah desolasi.
Dengan mengenal kondisi kita sendiri, suara hati kita akan semakin dipertajam, mana yang berasal dari Tuhan dan yang bukan dariNya. (lui)


No comments:

Post a Comment



Web Site Hit Counters
Website Hit Counter